Untuk kelas XI SMA
Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh
Semoga keselamatan dan rahmat Allah, serta keberkahan-Nya
terlimpah pada kalian
Pada materi pembelajaran kali ini kita akan belajar tentang
Fenomena Seni Rupa di Indonesia yang merupakan
rangkaian peristiwa perkembangan senirupa,
baik wujud maupun konsepnya
Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh
Semoga keselamatan dan rahmat Allah, serta keberkahan-Nya
terlimpah pada kalian
Pada materi pembelajaran kali ini kita akan belajar tentang
Fenomena Seni Rupa di Indonesia yang merupakan
rangkaian peristiwa perkembangan senirupa,
baik wujud maupun konsepnya
Sebelum membaca materi Fenomena Seni Rupa di Indonesia
silahkan simak video pelukis Basuki Abdullah dibawah ini!
silahkan simak video pelukis Basuki Abdullah dibawah ini!
Basuki Abdullah Sang Maestro (sumber: youtube)
A. Seni Rupa
Pramodern
Istilah seni rupa pramodern menunjukkan babakan sejarah di mana manifestasi karya seni rupa hadir sebelum zaman industri.
Perkembangan seni
rupa dilihat dari aspek kesejarahan
merupakan rangkaian perubahan, baik dari aspek
konseptual maupun aspek kebentukan. Berikut akan disampaikan aliran-aliran seni rupa hingga saat ini.
1. Primitivisme
Primitivisme adalah corak karya seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, naif, sederhana, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun
pewarnaan. Senimannya bebas dari
belenggu profesionalisme, tradisi, teknik, dan latihan formal proses kreasi seni. Perhatikan contoh patung primitif dari Sulawesi Tengah. Patung primitif tersebut merupakan karya tiga dimensi yang perwujudannya
mengekspresikan makna seni dengan bahasa bentuk simbolik.
Patung Pra Sejarah dari Sulawesi Tengah (sumber: kumparan.com) |
Perhatikan perbedaannya dengan patung Yunani klasik mengekspresikan makna seni dengan idealisasi bentuk
mimesis (mengimitasi atau meniru) rupa manusia dalam wujud yang indah dan sempurna.
Patung Apollo ( sumber: tirto.id) |
Contoh hasil karya dua dimensi pada zaman pra sejarah. Sebuah lukisan di gua Pangkep Sulawesi Selatan.
Adakah persamaan dengan lukisan prasejarah di Perancis ?
Pada gambar dibawah adalah lukisan dinding yang terletak di gua Lascaux di Dordogne di Prancis. Lukisan dinding ini menggambarkan banyak spesies hewan dan gambar manusia yang dilukis dengan warna tanah berpigmen coklat, hitam, kuning dan merah.
Lukisan di dinding gua di daerah Pangkep Sulawesi Selatan (sumber:https://www.koranpangkep.co.id/) |
Pada gambar dibawah adalah lukisan dinding yang terletak di gua Lascaux di Dordogne di Prancis. Lukisan dinding ini menggambarkan banyak spesies hewan dan gambar manusia yang dilukis dengan warna tanah berpigmen coklat, hitam, kuning dan merah.
Lukisan presejarah di gua Lascaux Perancis (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lascaux_painting.jpg) |
2. Naturalisme
Naturalisme adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan
alam untuk
menghasilkan karya seni sehingga seniman
terikat sekali pada hukum proporsi,
anatomi, perspektif, dan teknik pewarnaan untuk mencapai kemiripan sesuai dengan perwujudan
objek yang dilihat oleh mata. Tokoh-tokohnya antara lain,
Abdullah SR, Wakidi, Pirngadi, Basoeki Abdullah, Trubus, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan lain-lain.
Lukisan karya Basuki Abdullah, Gunung Sumbing (sumber : Buku Seni Budaya Kelas XI, Kemendikbud) |
Lukisan Wakidi. Balai Desa di Minangkabau (sumber : http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/wakidi) |
3. Realisme
Aliran seni rupa realisme merupakan perkembangan lebih lanjut dari naturalisme. Aliran ini muncul di belahan dunia barat sekitar pertengahan abad ke-17. Intisari filosofinya menunjukkan keyakinan seniman terhadap realitas duniawi yang kasat mata sebagai objek penciptaan karya seni. Pada umumnya realisme dibedakan menjadi beberapa kategori. Misalnya, realisme sosialis (yang cenderung mengungkapkan adegan-adegan kehidupan manusia yang serba sengsara, getir, dan pahit). Herbert Read antara lain menyatakan, “Jenis seni rupa yang sepenuhnya dapat kita sebut sebagai realistis adalah yang berusaha dengan segala daya untuk menyatakan perwujudan objek dengan tepat, dan seni seperti ini, sebagaimana halnya filsafat realisme, selalu berdasar atas keyakinan atas keberadaan objektif dari sesuatu”. Jadi dalam pengertian murni, aliran realis berusaha melukiskan keadaan secara nyata, seniman realis memandang dunia ini tanpa ilusi, mereka menciptakan karya seni rupa yang nyata menggambarkan apa-apa yang nyata dan benar-benar ada di dunia ini. Dengan perkataan lain seniman realis mendasarkan seninya pada penerapan panca inderanya tanpa mengikutsertakan fantasi dan imajinasinya. Tokoh-tokoh realisme di Indonesia antara lain, Raden Saleh (realisme romantis), S. Soedjojono, Dullah, Rustamadji (realisme fotografis), Dede Eri Supria, dan Ronald Manullang (Realisme Baru).
Contoh lukisan realisme fotografis :
Rustamadji, Pasar Klaten, Oil on Canvas,1990
(sumber : https://lukisanku.id/lukisan-pasar-klaten-karya-rustamadji/)
|
Contoh lukisan realisme romantis :
Raden Saleh, Antara Hidup dan Mati ( Buku Seni Budaya Kelas XI, Kemendikbud 2017) |
Contoh lukisan realisme baru :
4. Dekoratif
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi, ciri-cirinya bersifat kegarisan, berpola, ritmis, pewarnaan yang rata, dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat. Pada karya dua dimensi sering mengabaikan unsur perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya tiga dimensi mengabaikan plastisitas bentuk (naturalistis).
Karya seni rupa dekoratif dapat diklasifikasi menjadi dua bagian utama, yakni dekoratif figuratif dan dekoratif geometris. Dekoratif figuratif biasanya ditandai dengan penggambaran wujud figur atau bentuk-bentuk di alam yang kita kenali. Seperti misalnya, pemandangan, pasar, kota, hewan-hewan di tengah rimba, lukisan kehidupan sehari-hari, dan lain sebagainya. Namun teknik pelukisannya tidak berupaya untuk meniru rupa secara realistis, melainkan dikerjakan dengan bentuk yang datar tanpa memperhitungkan aspek volume dalam penggarapan bentuk visual.
Dekoratif geometris adalah karya-karya seni rupa yang bebas dari peniruan alam, perwujudannya merupakan susunan motif, bentuk, atau pola tertentu di tata sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas untuk membangkitkan perasaan keindahan dalam diri pengamatnya. Lukisan-lukisan geometris cenderung rasional karena terikat pada pola, motif, bentuk-bentuk, dan teknik pelukisan yang menuntut keterampilan dan kesabaran dalam proses kreasinya.
Seni rupa dekoratif geometris dapat dilihat pada ragam hias di daerah-daerah seluruh kepulauan Indonesia. Misalnya motif pilin berganda, lingkaran, elips, setengah lingkaran, segi tiga, prisma, empat persegi, dan lain-lain. Motif tersebut biasanya tersusun rapi dengan teknik pengulangan, sehingga tercipta suatu harmoni, karena penempatannya mementingkan keteraturan dan kerapian, maka dalam bentuk tradisional komposisinya simetris. Namun kerap pula kita jumpai dalam era modern komposisi yang bebas, seperti pada karya Sapto Hudoyo dan Hatta Hambali.
Lukisan Dekoratif Figuratif karya Irsyam, The Pet Bird (sumber : Buku Seni Budaya Kelas XI, Kemendikbud 2017) |
Lukisan Dekoratif Geometirs Hatta Hambali, Gadis Bali (sumber : http://www.akart.com) |
Tokoh-tokoh pelukis dekoratif di Indonesia adalah Kartono Yudokusumo, Widayat, Suparto, Ratmoyo, Batara Lubis, Amrus Natalsya, Irsam, Sarnadi Adam, Ahmad Sopandi, Boyke Aditya, A.Y. Kuncana, I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Ketut Kobot, I Gusti Made Deblog, dan masih banyak lagi.
Lukisan dekoratif Widayat, Burung burung di Pulau Dua( sumber : lelang-lukisanmaestro.blogspot.com/2011/07/lukisan-karya-widajat.html) |
Lukisan Batara Lubis, Three Birds (sumber : http://www.sopopanisioan.blogspot.com) |
Suparto, Tiger ( Buku Seni Budaya Kelas XI, Kemendikbud 2017) |
Karya dekoratif tiga dimensi berbentuk relief. Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno.
Di Indonesia, relief pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Pada perkembangan selanjutnya relief dekoratif dibuat dengan bahan kayu.Di Indonesia pusat pembuatan relief di Jepara Jawa Tengah dan Bali dengan tema tradisional cerita pewayangan.
B. Saatnya mengerjakan Quiz.
Setelah memahami bacaan diatas silakan mengerjakan kuis dibawah ini.
Klik Start kemudian pilih jawaban yang paling benar dengan mengklik salah satu pilihan jawaban dari lima pilihan jawaban yang disediakan.
13px;">berkaryasenirupa#fenomenasenirupa#seniprimitif#realisromantis#realisfotgrafis#realismebaru#dekoratiffiguratif#dekoratifgeometris#sma2purwokerto#belajardarirumah#coronavirus
Di Indonesia, relief pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Pada perkembangan selanjutnya relief dekoratif dibuat dengan bahan kayu.Di Indonesia pusat pembuatan relief di Jepara Jawa Tengah dan Bali dengan tema tradisional cerita pewayangan.
Relief Karmawibangga dari Candi Borobudur (sumber :https://docplayer.info/) |
Relief Ramayana (sumber: https://pixabay.comidphotosbali-hindu-batu-ukiran-ramayana) |
B. Saatnya mengerjakan Quiz.
Setelah memahami bacaan diatas silakan mengerjakan kuis dibawah ini.
Klik Start kemudian pilih jawaban yang paling benar dengan mengklik salah satu pilihan jawaban dari lima pilihan jawaban yang disediakan.
13px;">berkaryasenirupa#fenomenasenirupa#seniprimitif#realisromantis#realisfotgrafis#realismebaru#dekoratiffiguratif#dekoratifgeometris#sma2purwokerto#belajardarirumah#coronavirus
0 komentar:
Posting Komentar