Seorang perupa (seniman, desainer,
kriyawan, perajin dan sebagainya) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan
nonfisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimilikinya dalam
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Dalam sebuah karya seni rupa, unsur
fisik dapat secara langsung dilihat dan atau diraba sedangkan unsur nonfisik
adalah prinsip atau kaidah-kaidah umum
yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.
Unsur-unsur fisik dalam sebuah karya
seni rupa pada dasarnya meliputi semua
unsur visual yang terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian pengamatan terhadap
unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini
tidak berbeda dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di
sekeliling kamu.
Cermati kembali paparan singkat tentang unsur-unsur rupa
berikut ini.
1.Garis.
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan
penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Garis memiliki dimensi
memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang,
vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak, dan seterusnya.
Bermacam- macam garis beserta efek fisiknya
(sumber : buku Seni Rupa Jilid I untuk SMK, Agung Suharyadi)
Garis dapat juga kamu gunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. Garis tebal tegak lurus, misalnya, dapat memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan meng- hasilkan karakter yang berbeda pula. Coba bandingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol pada kertas dan jejak arang pada kertas. Banding- kan pula jejak garis yang dibuat dengan ballpoint dan pinsil. Buatlah berbagai bentuk garis, kemudian cobalah untuk merasakan kesan dari garis-garis yang kamu buat tersebut.
2. Raut (Bidang dan Bentuk)
Unsur rupa lainnya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” umumnya digunakan untuk menunjuk wujud benda yang cenderung pipih atau datar sedangkan ”bangun” atau ”bentuk” lebih menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki volume (mass). Perhatikan gambar di samping dan di bawah ini. Tunjukkanlah mana unsur ”bidang” dan mana unsur ”bentuk” atau ”bangun”.Bagaimana kamu membedakan wujud ”bidang” dan ”bangun” atau ”bentuk” dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi?
Gambar kelompok sebelah kiri gambar bidang, kelompok kanan bentuk atau bangun
(sumber gambar : buku Seni Budaya kelas X, Kemdikbud)
3. Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi menunjukan kesan dimensi dari objek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan intensitas warna, terang- gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).
Karya seni rupa dua dimensi dengan visualisasi yang menunjukkan kesan ruang.
Lukisan Albert Biersatdt, Rocky Mountain.
(sumber gambar : buku Seni Rupa Jilid I untuk SMK, Agung Suharyadi)
Sketsa desain interior kamar tidur, Saichul-Ludvi
(sumber gambar : arsitag.com)
4. Tekstur
Tekstur atau barik adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, terang-gelap, dan sebagainya
Contoh arsir untuk menggambarkan berbagai macam tekstur
(sumber gambar : buku Seni Budaya Kelas X, Kemdikbud)
Gambar arsir tekstur halus dan licin seperti benda yang dibuat dari kaca.
Ada beberapa pendapat yang mencoba menjelaskan tentang warna, namun yang menonjol dan aplikatif dalam bidang seni rupa adalah teori cahaya dan teori pigmen. Teori cahaya dipelopori oleh Sir Isaac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita Iihat pada suatu benda berasal dari cahaya putih matahari. Hal ini dibuktikannya dengan membiaskan cahaya putih itu dengan prisma kaca . Hasil yang keluar dari prisma itu berupa tujuh spektrum warna.
Selanjutnya menurut teori itu kita dapat melihat warna sebuah benda karena benda tersebut menyerap dan memantulkan spektrum warna ke mata kita.
Gambar prisma cahaya
(sumber gambar : buku Seni Rupa Jilid 1 untuk SMK, Agung Suharyadi ).
Teori warna pigmen. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitumerah,kuning, danbiru.
Lingkaran warna pigmen
(sumber gambar : sumber gambar : buku Seni Rupa Jilid 1 untuk SMK, Agung Suharyadi ).
Kelompok warna pigmen.
1. Warna primer : merah , biru , kuning
2. Warna sekunder : hijau , jingga, ungu
3. Warna tertier : kuning jingga, merah jingga, ungu merah, ungu biru, hijau biru, hijau kuning.
Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik. Cobalah kamu mencari informasi tentang teknik-teknik penggunaan warna tersebut.
Perhatikan gambar-gambar karya seni rupa berikut ini, gambar manakah yang menunjukkan penggunaan warna secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik. Cara penggunaan warna yang bagaimana yang paling kamu sukai? Jelaskan alasannya !
1. Pengunaan warna secara heraldis (simbolik
Warna -warna yang dipergunakan pada gambar lambang negara Pancasila yang diciptakan oleh Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak. Setiap warna mempunyai arti atau simbol.
2. Penggunaan warna secara monokromatik
Warna warna yang digunakan merupakan warna gradasi dari satu macam warna, yaitu warna yang tua ke warna muda, caranya dengan mencampur dengan warna putih. Semakin banyak warna putih, semakin muda warnanya.
3. Penggunaan warna secara polikromatik. Disebut juga warna analogus.
Warna yang digunakan merupakan gradasi dua warna yang berdekatan dlam lingkaran warna. Misalnya gradasi dari warna hijau kekuning.
Penggunaan warna secara murni . Tidak terikat pada aturan penggunaan warna diatas.Warna digunakan sesuai perasaan dan ide pelukis.Seperti pada lukisan abstrak dibawah.
6. Gelap-Terang
Unsur gelap-terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap.
Perhatikan objek gambar dua dimensi di bawah ini yang menggunakan unsur gelap-terang dan yang kurang menggunakan unsur gelap terang. Kesan apa yang kamu lihat dan rasakan pada masing-masing objek gambar tersebut
Gambarduadimensimenggunakanunsurgelap-terang bagian kelompok gambar sebelah kanan
B. Penataan unsur-unsur visual pada karya seni rupa.
Penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan prinsip-prinsip dasar berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh seniman dan perupa pada umumnya, dapat membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah. Kaidah atau aturan baku ini disebut komposisi, kata tersebut berasal dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan menjadi satu. Komposisi dapat mencakup beberapa prinsip penataan seperti: kesatuan (unity); keseimbangan (balance) dan irama (rhythm), penekanan, serta proporsi dan keselarasan. Prinsip-prinsip dasar ini merupakan unsur non fisik dari karya seni rupa.
Sebelah kiri contoh karya lukisan dengan keseimbangan asimetris. Karya sebelah kanan menggunakan keseimbangani simetris.(sumber gambar: buku Seni Budaya kelas X)
Contoh karya seni rupa dengan penataan unsur yang berirama, pengulangan dan variasi.
(sumber gambar : buku Seni Budaya kelas X)
Penataan unsur-unsur rupa ini dilakukan menggunakan berbagai teknik dan bahan pada berbagai medium membentuk objek-objek yang unik pada karya seni rupa dua dimensi. Bagaimana cara menyusun unsur-unsur tersebut? Coba perhatikan karya seni rupa dua dimensi yang ada disekitar kamu. Amati bagaimana unsur-unsur rupa tersusun dalam karya seni rupa dua dimensi tersebut.
Demikian materi unsur dan obyek seni rupa dimensi. Semoga bids dipahami, dan salam sehat.
Pada karya seni rupa, berdasarkan bahannya kita mengenal karya lukisan cat minyak, cat air, krayon, seni
kriyakulit,kriyalogam,kriyakayu,dansebagainya.Adapunpengkategorian
berdasarkan tekniknya, kita mengenal jenis karya seni batik, seni ukir, seni pahat, kriya anyam dan sebagainya.
Pengkategorianjenis karya seni rupa
berdasarkan waktu perkembangannya,kita dapat mengelompokkanke dalam karya seni rupa pra sejarah, tradisional,
klasik, modern, pos modern, kontemporer dan sebagainya. Pengkategorian karya
ini sangat kita perlukan terutama dalam kegiatan kritik dan apresiasi.
Selain berdasarkan bahan, teknik dan waktu,
karya seni rupa dapat dikategorikan juga berdasarkan fungsi atau tujuan
pembuatannya. Melalui pengkategorian berdasarkanfungsiinikitamengenal
karyasenirupaterapan dansenirupamurniuntukmembedakankegunaanpraktisdarikaryaseni rupa tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan (fungsi) khusus kita dapatmengkategorikankaryasenirupayangmemilikifungsisosial,ekspresi, pendidikan,
keagamaan dan sebagainya.
Seni
rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau sisi,
mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan lebar saja, tanpa dimensi ketiga
yaitu: ruang Contohnya adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi dan karya rupa
lain yang digambar diatas permukaan datar.
Istilah
ini muncul ketika seni rupa dibedakan berdasarkan dimensinya, yaitu karya seni
rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi.
Penggolongan seperti ini dilakukan agar kita memahami seberapa jauh cakupan
seni rupa dapat dibedakan.
Misalnya,
seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Yaitu, seni rupa terapan(applied art) yang pembuatannya melalui
proses perancangan (desain), dan seni rupa murni, karya
yang dibuat dengan tujuan ekspresi untuk dinikmati keindahan dan keunikannya
saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya.
Selain
berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga dapat
dibedakan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan bahan) dan
orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, seni rupa terbagi
menjadi: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan desain. Ketika
kita mengetahui setiap jenis seni rupa berdasarkan parameter fungsinya, maka
akan jauh lebih mudah bagi kita untuk mengapresiasi atau menciptakan karya
spesifik yang ingin kita pelajari.
Jenis Karya seni rupa berdasarkan fungsinya :
I.Seni RupaMurni
1. Gambar/ Drawing .
Berasal
dari kata to draw yang artinya menarik
garis untuk menirukan bentuk benda yang dilihat atau dibayangkan. Pengertianmenggambarmengandungarti seniman dengan menggunakan
alat dan
bahan
tertentu
untuk
membuat goresan
menirukan bentuk-bentuk yang dilihatnya
ke
atasbidangduadimensi.
Gambar sketsa karya Henk Ngantung, Latihan Militer
(sumber gambar: buku Seni Rupa Jilid 2 SMK, Agung Suryahadi)
Gambar sketsa karya Henri Matisse, Gadis di depan Aquarium
(sumber gambar: buku Seni Rupa Jilid 2 SMK, Agung Suryahadi)
2. Lukisan/Painting.
Berasal dari kata topaintberartimengecat,yaknimenggunakancatuntukmenirukanbentukbendayangdilihatdandibayangkan.Dalam perkembangannya,melukis
mengandungpengertiantentangpengung- kapanpikirandanperasaanatauidealisasisenimannyatentangestetika,yaitunilai-nilaikeindahanyang dianutnya
Corak atau gaya lukisan.
a.Dekoratif.
Yaitu
penampilan karya yang lebih mengutamakan keindahan garis, bidang warna. Warna
pada bidang tidak memiliki kesan terang gelap, tetapi rata/datar saja. Garis
diusahakan lancar, rapi. Bentuk tidak menuruti benda aslinya, tetapi direkayasa
demi keindahan.
Perhatikan tiga lukisan corak dekoratif dibawah . Apakah
perbedaan ketiga lukisan dekoratif tersebut?
Corak penampilan karya yang memperlihatkan ketelitian
seniman dalam menggambarkan objek secara rinci, sesuai dengan bentuk aslinya
(haslinya menyerupai hasil pemotretan).
Contoh lukisan
naturalis/realis.
Lukisan Rustamdji, Pasar Burung
(sumber gambar : http: // aspromenade.wordpress.com)
Corak abstrak, penampilan/perwujudan karya yang tidak-
mengingatkan kepada bentuk atau objek
yang ada di alam. Yang tampak pada lukisan misalnya hanya komposisi warna-warna atau bidang.
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses
pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di
atas kertas. prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah
banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal
sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang
unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah:
plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu.
Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil,
bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan
sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan
diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
Jenis seni grafis:
a. Cukil kayu .
Cukil kayuatau xylografi adalah
teknik cetak relief dalam seni grafis, di mana gambar dipahat pada permukaan
papan kayu, dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan
sementara bagian yang tak dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah/alat cukil.
Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya menjadi "putih"
(warna kertas atau bahan lain), bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan
permukaan aslinya, hasilnya menjadi "hitam" (warna tinta). Seni cukil
kayu disebut juga dengan "xilografi" ("xylography") tetapi
kata ini jarang digunakan dalam bahasa Inggris.
Contoh karya
seni cukil kayu:
Cukil kayu karya Tsukioka Yoshitoshi, Ishiyama Moon
Teknik etsa berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian
permukaan tinggi bebas tinta, bagian permukaan rendah menahan tinta. Mula-mula
selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan
semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa
yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. .
Plat tersebut lalu dicelupkan
dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah
itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan
selanjutnya sama dengan proses pada engraving
Karya etsa Francisco Goya, Tidurnya Pikiran Menciptakan Monster-monster.
Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari
pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan
berpori, biasanya sejenis batu yang disebut limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak.
Kemudian dilakukan pengasaman, untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga
gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu dilapisi
gum arab, bahan yang larut air,
menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis
minyak). Batu lantas
dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak
tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan
tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak
pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak.
Kemudian selembar kertas lembap diletakkan pada permukaan, image/gambar
ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press.
Seni kriya adalah salah satu cabang seni rupa yang
menghasilkan benda kerajinan (craft) yang bernilai seni dan membutuhkan
keahlian tangan (craftsmanship) yang tinggi untuk membuatnya. Hasil seni
kriya yang berwujud dua dimensi :
a. Seni Batik.
Batik adalah seni menggambar pada kain dengan teknik
menutup kain menggunakan lilin/malam pada bagian yang tidak diinginkan untuk
diwarnai, sehingga ketika kain di celup untuk diwarnai, bagian yang telah
ditutupi malam tersebut membentuk motif yang telah digambar sebelumnya
menggunakan lilin.
Contoh pola batik :
Pola batik Banyumas, Ayam Puger Seling
(sumber gambar : http://staffnew.ac.id)
b. Kriya Sungging.
Seni Kriya Kulit Tatah
Sungging adalah kelompok seni kriya kulit yang menggunakan bahan utama ( bahan
baku ) kulit mentah (perkamen) dari kulit binatang dengan teknik ditatah (ukir)
dan disungging dalam mewujudkan suatu karya.
Kriya kulit Tatah
Sungging di Jawa, hingga sekarang masih berkembang terutama di Jawa Tengah,
khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta ( Solo). Kedua daerah ini
cukup dikenal mempunyai tradisi wayang kulit dengan gaya sendiri-sendiri.
Desain merupakan kata yangdiambil dari bahasa
inggris yaitu desainyang berarti rencana, jika dijabarkanarti kata desain
adalah ilmu yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau suatu
perancangan, biasanya berbentuk suatu gambar(dwimatra) dan nantinya
dapatdiwujudkan dalam bentuk yangsebenarnya (trimatra) atau hanyasebagai
aturan yang tertulis saja.
a. Desain Logo.
Logo adalah identitas suatu
perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan
sebagai bentuk komunikasi visual. Logo disebut juga simbol, tanda gambar, merek
dagang yang berfungsi sebagai identitas diri dari suatu badan usaha dan tanda
pengenal yang merupakan ciri khas perusahaan
Desain grafis yang memuat komposisi gambar
dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil. Pengaplikasiannya dengan
ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian
mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna
kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda,
sosialisasi dan dekorasi.